Laman

Senin, 30 September 2013

Yang Penting YAKIN (part 1) Road to Super Shaleh Sejati !

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Bismillahirahmanirahim

Dunia ya memang dunia tempat yang kita tinggal ini memang penuh hal-hal yang menggiurkan dan penuh kehausan akan kenikmatannya. Apalagi jika kita sudah berbicara uang, kekayaan dan kemakmuran mungkin semua agama jadi satu kalo berbicara tentang ini, eits tapi ada agama yang membedakan dari ini semua yaitu agama islam. 

Islam itu juga bukan agama mentah yang ga cuma modal believe, tapi ada bukti, rules dan metodenya intinya lengkap banget deh hahaha. Islam itu juga agama kesatuan dalam (mulai dari keyakinan dan ilmu) yang tidak bisa di kotak-kotakan, apalagi adanya sekte-sekte dan organisasi, justru Islam itu 1, illahinya 1 yaitu Allah alkitabnyapun 1 yaitu Alquran, dan Rasullahnya pun 1 Muhammad SAW, karena Islam adalah agama yang telah disempurnakan oleh Allah SWT dari agam-agama terdahulu yang disampaikan oleh utusan-utusan ( para nabi ) Allah.

Tapi sayangnya agama islam ini juga sudah dibelokan menuju keduniawian dan menjauhi yang menciptakannya yaitu  Allah S.W.T. Rennaisans abad 15 jadi alasan kuat terhadap Islam mulai adanya sistem-sistem keduniawian mulai dari pendidikan, perekonomian, politik sampai tatanan sosial dan dampaknya memang banyak yang memecah Islam, sehingga sekarang menjadi jaman edan! haha. Ok man  kita bahas yang sederhana saja ga usah yang ribet-ribet dulu hahaha.

Mari kita berbagi ilmu agar bermanfaat jangan kaya ipk atau nilai ga bisa dibagi-bagi jadinya ga manfaat,Nah...sebanyak apapun ilmu yg kita miliki dan sepintar apapun kita, tanpa ilmu itu kita amalkan, maka sia-sialah Ilmu yg kita meliki itu dan itu tergolong orang-orang yang kikir akan ilmu.


Dalam islam ada ilmu fundamental yang benar-benar harus kita pelajari, pahami, maknai dan tentunya diaplikasikan dongsss yaitu ilmu makrifat, hakikat, syariat dan tarekat.

1. Makrifat

Makrifat ini berarti peng-akraban diri kita ini terhadap yang mencipkatan kita (Allah) , simplenya kalo kita cuma tahu sama orang jelas beda sama kenal, kalo kenal kita bisa jadi sahabat jadi bisa tahu benar apa salahnya seseorang apalagi Allah yang jelas-jelas ZAT yang kebenaranya mutlak. Maka kita akan tahu pengetahuan yang hakiki tentang Ilahiyah. Dengan orang menjalankan Syari'at, masuk Tarekat, kemudian ber-Hakikat untuk mendapatkan Makrifatullah sehingga menjadi hamba yang selalu mendekatkan diri setiap detik hanya ke Allah.

2. Syariat

Syariat Islam adalah the rules ( hukum dan aturan) Islam yang mengatur seluruh sendi kehidupan umat muslimin dan muslimah. Selain berisi hukum dan aturan, syariat Islam juga berisi penyelesaian masalah seluruh kehidupan ini. Maka oleh sebagian penganut Islam, syariat Islam merupakan panduan menyeluruh dan sempurna seluruh permasalahan hidup manusia dan kehidupan dunia ini. Sumber syariat adalah Al-Qur'an, As-Sunnah. Gimana ga keren coba setiap aturannya pasti ada solusinya ini nih syariat islam ga kaya para orientalis, atheis, liberalis yah umumnya wetsern atau europe-sentris !!! haha 

3. Hakikat

Hakikat (Haqiqat) adalah kata benda yang berarti kebenaran atau yang benar-­benar ada, yang berasal dari kata  hak (al-Haq), yang berarti milik (ke­punyaan) atau benar (kebenaran). Kata Haq, secara khusus oleh sering digunakan sebagai istilah untuk Allah, sebagai pokok (sumber) dari segala kebenaran, sedangkan yang berlawanan dengan itu semuanya disebut batil (yang tidak benar), jadi jika kita tahu makrifat (akrab) dengan Allah maka kita akan tau hakikatnya dan  kita pikiran kalau tahu kebenaran yang mutlak tentunnya kita akan menjauhi hal yang salah.

4. Tarekat

Tarekat (Bahasa Arab: طرق, transliterasi: Tariqah) berarti "jalan" atau "metode", dan mengacu pada tassawuf, jika di zaman nabi adalah dakwah zaman sekarang ini, tarekat merupakan jalan (pengajian) yang mengajak ke jalan Ilahiyah,  dakwah dan bukan cermaha, pengajianpun bukan ceramah. Ceramaha itu cuma buat didengerin doang bung, kalo dakwah seperti diskusi ada feedback-nya, jika pengajian adalah mempelajari dan menelaah. Nah  tassawuf sendiri adalah bukan sesuatu yang dengannya manusia dapat melakukan sebuah pelarian, bukanlah sesuatu yang dengannya manusia dapat berpangku tangan terhadap hidup. Melainkan, tasawuf adalah suatu metode penyucian jiwa dan pembening hati, yang menjadi bekal utama manusia dalam menggeluti ranah kehidupannya yang, pada dasarnya tidak pernah terlepas dari berbagia macam persoalan. Tasawuf membimbing manusia dalam pengembangan kinerja ukhrawi dan sekaligus juga duniawi.



Empat fundamental ini bro ga bisa dipisah-pisahin jelas empat ini adalah satu kesatuan, mau tau kenapa satu kesatuan?okay kita pelajari  para saderek.

Syahadat adalah rukun islam pertama yaitu mengakui jika Allah tuhann kita (illahi) dan Nabi Muhammad (Rasulullah) nah dari syahadat ini kita baru kenal sama Allah dan Nabi Muhammad makanya supaya kita lebih akrab kita menjalankan  rukun islam selanjutnya, yang kedua shalat dengan shalat kita bisa akrab coy sama Allah, oke ketika mendirikan shalat dengan takbiratur ihram pasti ada kalimat :
Shalat Berjamaah

 “Wajjahtu waj-hiya lillaa-dzii fatharas-samaawaati wal-ardho haniifam-muslimaw- wamaa ana minal-musy-rikiin.”

Artinya coy : 
Kuhadapkan wajahku kepada wajah-Nya Zat yang menciptakan langit dan bumi, dengan keadaan lurus dan berserah diri, dan tidaklah aku termasuk orang-orang yang musyrik. 

 Seharusnya seorang hamba mencari jalan dan akhirnya menemukan chanel atau gelombang kepada Allah, jadi setiap frekuensi kita selalu mengingat Allah dan kita ga bakalan termasuk orang musyrik menyekutukan Allah. Well, tanpa sadar kita hanya mengenal nama Allah saja. Kalo merasakan DZAT-Nya sudah ditemukan di awal shalat maka ketika sampai kepada bacaan Al-Fatihah, disana benar-benar terjadi dialog yang sangat akrab antara hamba dengan Tuhannya, dan ga cuma itu doang kita juga bisa meminta apa saja bisa dikabulkan 100 % dengan cara Allah, karena cara Allah adalah cara yang paling benar. Namun pada kenyataannya kita hanya jika ada masalah dan keinginnan kita sering nih berpaling ke yang lain ( seperti curhat dan meminta di sosmed atau yang mediasi non-iman yang lain, akhirnya males banget sama alquran lebih percaya fisis tanpa pedoman kebenaran (alquran)), 

Caranya gimana biar pengen kenal Allah lagi shalat? simpel tapi berat, apapun berat kalo ga tulus mamen hehehe, kalo shalat ya shalat yang dikipikirin cuma Allah doang sebab kalo ga ada Allah kita ga bisa idup, sukses, sejahtera, cerdas, berahlaq dan bahagia ibaratnya  everything  Allah, lu tinggalin dah semua urusan duniawi, masalah kantor, gaji pegawai, biaya sekolah anak, skripsi dan lainnya. Kita yakinin nih fokus 100% semuanya kepada Allah. Soalnya kalo kita ragu-ragu apa lagi ngasal shalatnya juga gagal man. Makanya baik buruknya seorang muslim bukan dari akademisinya, penampilannya melainkan Shalatnya, Karena amalan shalat dapat dirasana oleh semesta. Lalu yang menilainya siapa? Jelas Allah dong tapi kita bisa merasakan seorang muslim yang shalatnya bener, gampangnya kita deket yang shalatnya bener ga ada pikiran buruk selalu nyaman deh . Kita saja bisa merasakannya coba kalo kita lakuin gue yakin kita insyallah bakalan jadi super duper ultra high ultimate seorang muslim sejati maaan!!! 

Gaaas nih apa kata Imam Malik mengatakan bahwa seorang mukmin sejati adalah orang yang mengamalkan syariat dan hakikat secara bersamaan tanpa meninggalkan salah satunya. Ada adagium cukup terkenal, “Hakikat tanpa syariat adalah kepalsuan, sedang syariat tanpa hakikat adalah sia-sia.” Imam Malik berkata, “Barangsiapa bersyariat tanpa berhakikat, niscaya ia akan menjadi fasik. Sedang yang berhakikat tanpa bersyariat, niscaya ia akan menjadi zindik.Barangsiapa menghimpun keduanya [syariat dan hakikat], ia benar-benar telah berhakikat.”

Syariat adalah hukum-hukum atau aturan-aturan dari Allah yang disampaikan oleh Nabi untuk dijadikan pedoman kepada manusia, baik aturan ibadah maupun yang lainnya. Apa yang tertulis dalam Al-Qur’an hanya berupa essensi dari ajaran dan bersifat semesta, karenanya Nabi  Muhammad S.A.W yang super duper Mulia dan suci ini merupakan orang paling deket sama Allah dan paling memahami Al-Qur’an menjelaskan aturan essensi tersebut lewat ucapan dan tindakan Beliau, para sahabat menjadikan sebagai pedoman kedua yang dikenal sebagai hadist. Ucapan Nabi bernilai tinggi dan masih sarat dengan simbol-simbol yang memerlukan keahlian untuk menafsirkannya.

Para sahabat sebagai orang-orang pilihan yang dekat dengan nabi merupakan orang yang paling memahami nabi, mereka paling mengerti akan ucapan Nabi karena memang hidup sezaman dengan nabi. Penafsiran itu dari para sahabat itulah kemudian diterjemahkan dalam bentuk hukum-hukum oleh generasi selanjutnya. Para ulama sebagai pewaris ilmu Nabi melakukan ijtihad, menggali sumber utama hukum Islam kemudian menterjemahkan sesuai dengan perkembangan zaman saat itu, maka lahirlah cabang-cabang ilmu yang digunakan sampai generasi sekarang. Sumber hukum Islam itu kemudian dikenal memiliki 4 pilar yaitu : Al-Qur’an, Hadist, Ijmak dan Qiyas, itulah yang kita kenal dengan syariat Islam.

 Ijtihad (Arab: اجتهاد) adalah sebuah usaha yang sungguh-sungguh, yang sebenarnya bisa dilaksanakan oleh siapa saja yang sudah berusaha mencari ilmu untuk memutuskan suatu perkara yang tidak dibahas dalam Al Quran maupun hadis dengan syarat menggunakan akal sehat dan pertimbangan matang. Tapi saya sendiri jujur ragu dengan ini, soalnya Alquran uda membahas yang terdahulu, sekarang bahakan sampe kita kembali lagi ke Allah, bukan surga atau neraka melainkan innanilahi wainnahi rojiuun

Kenapa saya lebih percaya alquran dalam surat albaqarah ayat 2 sudah dijelasn dzallikal kitabu la roibafii, tidak ada keraguan didalamnya,  bahakan kata-kata innanilahi wainnahi rojiuun ada dalam alquran di surat albaqrah, makanya kalau uda tau alquran ya jalanin aja soalnya alquran buatan Allah bukan buatan seniman atau professor, maka kalo uda ada bukti di alquran dengan jelas, masih bilang ga tau itu Gobs atau koplok! haha namanya kan uda jelas alquran itu dzallikal kitabu la roibafii. Sebenernya perintah yang ada di dalam alquran itu membahagiakan kita, cuma kitanya aja gengsi kalo engga uda tau enaknya (bukan bahagia) dunia hahaha.

Untuk melaksanakan Syariat Islam terutama bidang ibadah harus dengan metode yang tepat sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah dan apa yang dilakukan Rasulullah SAW sehingga hasilnya akan sama. Sebagai contoh sederhana, Allah memerintahkan kita untuk shalat, kemudian Nabi melaksanakannya, para sahabat mengikuti. Nabi mengatakan, “Shalatlah kalian seperti aku shalat”. Tata cara shalat Nabi yang disaksikan oleh sahabat dan juga dilaksanakan oleh sahabat kemudian dijadikan aturan oleh Ulama, maka kita kenal sebagai rukun shalat yang 13 perkara. Kalau hanya sekedar shalat maka aturan 13 itu bisa menjadi pedoman untuk seluruh ummat Islam agar shalatnya standar sesuai dengan shalat Nabi. Akan tetapi, dalam rukun shalat tidak diajarkan cara supaya khusyuk dan supaya bisa mencapai tahap makrifat dimana hamba bisa memandang wajah Allah SWT.

Syariat tidak mengajarkan hal-hal seperti itu karena syariat hanya berupa hukum atau aturan. Untuk bisa melaksanakan syariat dengan benar, ruh ibadah itu hidup, diperlukan metodologi pelaksanaan teknisnya yang dikenal dengan Tariqatullah jalan kepada Allah yang kemudian disebut dengan Tarekat. Jadi Tarekat itu pada awalnya bukan perkumpulan orang-orang mengamalkan zikir. Nama Tarekat diambil dari sebuah istilah di zaman Nabi yaitu Tariqatussiriah yang bermakna Jalan Rahasia atau Amalan Rahasia untuk mencapai kesempurnaan ibadah. Munculnya perkumpulan Tarekat dikemudian hari adalah untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman agar orang-orang dalam ibadah lebih teratur, tertib dan terorganisir seperti nasehat Syaidina Ali bin Abi Thalib kw, “Kejahatan yang terorganisir akan bisa mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir”, maka akan berdirinya negara yang lalim (organisasi kriminal).

Kalau ajaran-ajaran agama yang kita kenal dengan syariat itu tidak dilaksanakan dengan metode yang benar (Thariqatullah) maka ibadah akan menjadi kosong hanya sekedar memenuhi kewajiban agama saja. Shalat hanya mengikuti rukun-rukun dengan gerak kosong belaka, badan bergerak mengikuti gerakan shalat namun hati berkelana kemana-mana. Sepanjang shalat akan muncul berjuta khayalan karena ruh masih di alam dunia belum sampai ke alam Rabbani.

Disini sebenarnya letak ke-gobs kaum muslim diseluruh dunia, tau gobs? gobs itu  goblog! hahaha terlalu disibukkan aturan syariat dan lupa akan ilmu untuk melaksanakan syariat itu dengan benar yaitu Tarekat. Sehingga menciptakan akademisi doang bukan cuma akal yang dipake kalo akal IQ bisa diukur kalo iman ga bisa mamen cuma Allah yang tau, islam itu menciptakan generasi yang berpendidikan ingat pendidikan bukan akademisi (si cacat mental haha ) kenapa cacat mental? lu liat para koruptor akademisi tuh otaknya pinter-pinter makanya bisa jadi koruptor tapi mental (moral) jongok!, okeh kembali ke tarekat.

 Ketika ilmu tarekat dilupakan bahkan sebagian orang idiot dan bodoh atau para krocos menganggap ilmu warisan nabi ini sebagai bid’ah maka pelaksanaan ibadah menjadi kacau balau. Badan seolah-olah khusuk beribadah sementara hatinya lalai, menari-nari di alam duniawi dan yang didapat dari shalat itu bukan pahala tapi ancaman Neraka Wail naudzubillahhimindalik amit-amit. Harus di ingat bawah “Lalai” yang di maksud disana bukan sekedar tidak tepat waktu tapi hati sepanjang ibadah tidak mengingat Allah. Bagaimana mungkin dalam shalat bisa mengingat Allah kalau diluar shalat tidak di latih ber-Dzikir (mengingat) Allah? dan bagaimana mungkin seorang bisa berdzikir kalau jiwanya belum disucikan? Urutan latihannya sesuai dengan perintah Allah dalam surat Al ‘Ala, “Beruntunglah orang yang telah disucikan jiwanya/ruhnya, kemudian dia berdzikir menyebut nama Tuhan dan kemudian menegakkan shalat”.

Jelaskan bahwa  makrifat, hakikat, syariat dan tarekat itu ga bisa di pisah-pisahin baraya, nah baraya muslim segini dulu nanti kita lanjut lagi, semoga kita semua ini menjadi super duper ultra high ultimate seorang muslim sejati !!! semoga bermanfaat jika ingin berdiskusi silahkan karena itu cara nabi, kan kalo berdiskusi bukannya beradu arogansi seperti debat melainkan solusi dan mendapat ilmu pula, mari kita berbagi ilmu :D


Alhamdullilahirabbilalamin

Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabbarakatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar